Sunday, June 17, 2012

Pediculus humanus capitis

Dosen : "seperti yang sudah bapak bilang minggu kemarin, kalau sekarang kita akan praktikum tentang insektologi.."
Mhsw : " iya pak"
Dosen : " bapak juga sudah tugaskan pada kalian untuk membawa contoh serangga, kan?"
Mhsw : "hah??"...emang bilang gitu ya kemarin???
Dosen : "kenapa? ada masalah?
Mhsw : "ng..ngga pak"
Dosen : " baik kalau gitu keluarkan contoh serangganya sekarang!"
Mhsw : "hmmmmm....."
Dosen : "serangganya dibawa, kan??"
Mhsw : "mmm....iya pak"
Dosen : "ya sudah, ayo mulai praktikum"
Mhsw : "bawa pak, tapi... harus diambil dulu pak"
Dosen : "memang disimpan di mana?"
Mhsw : "ini pak, di kepala saya"
Dosen : ?????

di Lab. Parasitologi

Saturday, June 16, 2012

Siapa bilang bangku itu kosong?


diambil di Lawang Sewu pada 19 April 2012 jam 5 sore

Buku Catatan, Pensil dan Temaram Bohlam Kuning


Mengingat-ingat masa SMA, terselip ingatan tentang seorang sahabat, sekaligus tutor bagi kami.
Sangat bangga kami mempunyai sahabat seperti dirinya. Dia adalah salah satu juara di sekolah kami.
Sebelum ujian, terutama ujian matematika, fisika dan kimia, agenda wajib kami adalah meminjam catatannya, memfotokopi lalu datang ke rumahnya pada malam hari sebelum ujian. Kami datang meminta penjelasan mengenai rumus-rumus yang tidak sanggup kami cerna. Lalu dengan sabar dia mengambil pensilnya dan menuliskan kembali cara-cara penyelesaian itu di sebuah buku catatan, sementara kami menyimaknya.

Sebenarnya kami sudah mempelajari soal dan rumus itu sebelumnya di rumah kami masing-masing,   sehingga dia tidak perlu lama-lama meladeni kepolosan kami. Kami pun juga tidak enak hati, berlama-lama mengganggu waktu belajarnya. Bukan hanya itu sebenarnya kami juga merasa agak pusing karena belum terbiasa membaca di bawah temaram lampu ruang tamunya yang berwarna kuning.


Sampai Ujian Akhir Nasional pun, cara belajarnya masih seperti itu, masih dengan buku catatan dan pensil, dan lampu dirumahnya masih bohlam kuning. Dan seperti biasa juga, nilai-nilainya selalu membuat kami berdecak kagum. Setelah lulus dia menerima beasiswa prestasi dari pemerintah daerah untuk melanjutkan ke salah satu perguruan tinggi terkenal di Indonesia, tepatnya di Institut Pertanian Bogor. Alhamdulillah, kami juga dapat melanjutkan ke perguruan tinggi dari penghasilan orangtua kami.
****

Kini buku catatan, pensil, dan bohlam kuning itu berganti menjadi sebuah laptop.
Akankah menjadi lebih berprestasi, dengan segala kemudahan ini?



___________
Salam hangat untuk sang Sahabat.. jazakillah khairaan katsiraan

Tuesday, June 12, 2012

Awan Mendung






Mungkin agak riskan bila ku ajak untuk mengingatnya kembali.
Dia yang terlupakan. Dia yang tidak pernah disebut-sebut.
Yang namanya hanya disapa ketika bertemu langsung dengannya, lalu sapaan itu ikut terbawa bersama kepergiannya. Namun demikian sosok nya masih tersimpan baik, melintas di sinaps-sinaps otak ku.

Dia, seorang yang ku juluki 'awan mendung'.
Sebuah julukan yang hanya aku dan dia sendiri yang tahu.
Entah dia menerimanya atau tidak.
Ku rasa dia sudah tidak peduli lagi dengan julukan-julukan yang ditimpali orang-orang padanya.
Sudah beraneka ragam sebutan yang kebanyakan berisi celaan untuknya.
Tetapi aku menjulukinya awan mendung bukan karena mencela warna seragam sekolah satu-satunya yang ia punya saat SMP dulu. Bukan juga karena menyindir warna kulitnya yang kontras saat berdampingan dengan gadis-gadis peranakan tiongkok.
Tapi karena kehadirannya yang sering tidak dikhendaki 'penghuni-penghuni taman'.
Yang bagi mereka, kedatangannya hanya akan merusak keceriaan. Padahal bagiku kedatangannya membawa angin sejuk bagi jiwa-jiwa yang haus inspirasi dan kering motivasi seperti diriku..

Thursday, April 26, 2012

Followers

Search This Blog